Resensi Novel "The Da Vinci Code"

      Saat berada di Paris, pakar simbologi Harvard, Robert Langdon tiba-tiba dikagetkan dengan sebuah telepon penting dari salah satu agen DCPJ (Direction Centratale Police Judiciaire) yang ingin menyelidiki tentang kematian seorang kurator terkenal Jacques saunie’re di Museum Louvre Paris. Kematiannya sangat mengenaskan dan mengherankan karena banyak ditemukan pesan-pesan rahasia yang penuh teka-teki di tubuhnya dan di lantai dekat mayatnya. Ketika Langdon mengamati lebih rinci, Landon menganggap bahwa sang kurator dalam beberapa menit menjelang ajalnya telah menirukan gambar sketsa Leonardo Da Vinci “The Vitruvian Man” dengan jasad tubuhnya selain itu juga dia mengambar simbol “Pentakel” lebih khususnya disimbolkan dengan “Venus” yakni sebuah simbol Perempuan religius kaum pangan diatas perut bugilnya dengan menggunakan darah bekas peluru yang menembus tulang dadanya. Disamping itu, Landon mengamati pesan Sauniere yang penuh teka-teki dengan deretan simbol/kode angka yang di tulis di atas lantai parket menggunakan pena sinar hitam/watermark stylus yang hanya dapat dilihat dalam sinar hitam.
      Ketika Langdon merasa tersudut dengan pertanyaan-pertanyaan Kapten Face yang merupakan sebuah introgasi tak langsung menuduh Langdon sebagai tersangka utama, tiba-tiba Landon dan Face dikejutkan oleh kedatangan Sophie Neveu seorang agen dari department kriptologi DCPJ yang berpura-pura telah berhasil memecahkan teka-teki pesan sang kurator dan ia juga berpura-pura menyampaikan pesan untuk Langdon dari kedutaan Amerika serikat. Demi sebuah misi mengungkap kematian Sauniere, Langdon dan Sophie akhirnya menjadikan Landon dan Sophie sebagai buronan dan tersangka untama kematian Sauniere.
      Ketika Langdon dan Sophie mengupas lapis demi lapis pesan dan teka-tekinya sauniere. Mereka terpana ketika menemukan serangkaian petunjuk yang tersembunyi di balik karya-karya terkenal Leonardo Da Vinci .yaitu sebuah pesan dan petunjuk yang ditujukan untuk Sophie, karena disitu tertulis hurup P.S inisial dari singkatan “Princes Sophie” dan juga merupakan panggilan kesayangan Sauniere terhadap cucu tunggalnya Sophie Neveu. Melihat kejadian yang mengerikan itu, Sophie sedih dan merasa menyesal karena telah salah paham terhadap apa yang dilakukan kakeknya beserta teman-temannya di dalam puri pribadinya di Normandia Paris 10 tahun yang lalu. Situasi menjadi semakin menyedihkan sekaligus mengagetkan ketika Langdon menemukan sebuah keterkaitan dalam pesan teka-teki Sauniere. Berdasarkan keterangan Sophie tentang peristiwa aneh yang dilakukan oleh kakeknya beserta teman-temannya di puri 10 tahun lalu itu, Langdon dapat menyimpulkan Sauniere terlibat dalam Biara Sion yaitu sebuah kelompok persaudaraan rahasia yang beranggotakan diantaranya Sir Isaac Newton, Batticalli, Victor Huga dan Leonardo Da Vinci. Disamping itu Langdon curiga Sauniere terkait dengan sebuah pemburuan untuk memecahkan misteri besar yaitu sebuah misteri yang mencerahkan sekaligus berbahaya karena keberadaannya telah disembunyikan selama berabad-abad oleh kelompok rahasia itu.
     Sophie mengerti kenapa kakeknya Sauniere menuliskan nama Robert Landon dalam pesan terakhirnya, karena mungkin hanya Langdonlah yang dipercayai kakeknya untuk membantu memecahkan simbolisme, teka-teki kode dan sederet hurup-hurup pada setiap baris pesan kakeknya yang merupakan petunjuk untuk mengungkap sebuah misteri tentang Holy Grail yang selama ini disembunyikan oleh kakeknya., dan juga dapat mengklirkan kesalahpahaman Sophie kepada kakeknya. Setelah lama mengasah otak memecahkan teka-teki Sauniere yang rumit dan penuh tantangan akhirnya mereka berdua dapat menemukan sebuah sebuah kunci/peta rahasia untuk menemukan dokumen-dokumen Sangreal/ Holy Garil yakni dokumen yang berisi informasi tentang sisi lain dari cerita Yesus yang sebenarnya, buku-buku ajaran Yesus yang asli, juga teks cacatan pribadi Maria Magdalena (The Magdalena Diaries) dan juga sebuah sislsilah lengkap keturunan awal Kristus yang disimpan bersamaan dengan sebuah peti mayat Maria Magdalena. Sampai saat ini dokumen itu di sembunyikan dan di jaga kerahasiaannya, karena takut tertangkap dan ketahuan oleh pihak Gereja yang menentang tegas keberadaan Yesus sebagai nabi yang dapat mati dan juga ingin menghancurkan segala bukti pengakuan kristus yang mempunyai keturunan dari hasil percintaannya dengan Maria Magdalena.
     Setelah menemukan apa yang mereka cari, Langdon dan Sophie pergi keluar dari Louvre melarikan diri meneruskan perjalanan ketempat Rue Haxo no 24 sesuai petunjuk yang tertulis di kunci itu. Setelah mereka sampai Rue Haxo no 24, Langdon dan Sophie masuk kesebuah Bank Penyimpanan Zurih Bank Swis yaitu Bank yang menawarkan pelayanan wasiat dengan kode komputer tanpa nama dan bakeup digital nirwajah hanya mengunakan nomer rekening dan kunci pribadi. Kemudian Langdon memasukan kunci itu membuka pintu gerbang dan tempat ruangan berangkas besi. Tinggal satu langkah lagi untuk mengetahui apa yang Sauniere simpan di dalam berangkas itu, Langdon dan Sophie meresa kebingungan karena tidak mengetahui nomer rekeningnya. Setelah lama berpikir, akhirnya Langdon ingat pesan teka-teki Sauniere yang menggunakan anagram angka deretan fibonanci yang digunakan untuk menarik perhatian Sophie untuk datang ketempat kejadian. Ternyata benar pesan angram angka Sauniere itu adalah nomer rekeningnya. Setelah berangkas itu terbuka Ternyata isi berangkas itu sebuah Cryptex, yaitu sebuah silinder batu seukuran kaleng bola tennis atau pipa kaledoskop multi putaran yang berisi informasi tertulis yang ditulis pada gulungan kertas papyrus yang mudah hancur apabila seseorang salah memasukan kode. Satu cara membuka cryptex itu yaitu dengan cara menyusun hurup kata kunci yang terdapat pada lingkarannya.
     Di perjalanan dalam rangka mencari tempat yang aman untuk memecahkan labiran teka-teki untuk membuka cryptex itu, tiba tiba Langdon terpikir untuk bertemu Leigh Teabing di Puri Villette, seorang professional dalam dunia Holy Grail. dia seorang mantan ahli sejarah bangsawan Inggris yang memiliki informasi lengkap tentang seputaran Grail. Setibanya di puri Langdon menceritakan tujuannya menemui Teabing dan juga mengarapkan Teabing bisa memberikan beberapa informasi tentang Grail dan dapat membantu mereka dalam memecahkan teka-teki Sauniere untuk membuka Cryptex. Setelah Teabing memberikan informasi lebih rinci tentang sejarah Holy Grail sambil memikirkan bagaimana cara memecahkan teka-teki dalam cryptex, tiba-tiba Langdon, Sophie, dan Teabing dikagetkan oleh kedatanga Silas seorang Albino yang masuk secara diam-diam lewat jendela menodongkan pistol kearah mereka. Namun karena kecepatan Teabing mengelabuhi Silas, akhirnya Silas dapat ditangkap dan diamankan untuk di jadikan bukti atas kejahatan yang dilakukannya terhadap Sauniere dan ketiga Senechexnya. Setelah polisi DCPJ mengetahui keberadaan Langdon dan Sophie di Puri. Langdon, Sophie, Teabing, Remy dan Silas tawanannya pergi meninggalkan puri menggunakan pesawat Teabing Hawker /Garret TFE-731 menuju lapangan udara Biggin hill Inggris. setelah lama mengasah otak akhirnya mereka berhasil membuka cryptex tersebut dengan menggunakan Kata kunci SOPFIA. Namun ternyata di dalam cryptex itu terdapat cryptex lagi yang lebih kecil ukurannya dengan kata kunci sebuah sajak 4 baris “Di London terbaring seorang kesatria yang seorang paus kuburkan”.
     Setelah lama Face dan Collet sibuk melacak keberadaan Teabing, Langdon dan Sophie di Inggris. dengan cepat Face menyusul ke Inggris sambil menghubungi polisi London untuk bekerjasama menangkap mereka. Saat Collet dan polisi lainnya memeriksa keganjalan-keganjalan yang ada di sekitar puri tempat teabing tinggal. Disanalah mereka menemukan sebuah jaringan gelap/ penyadapan yang bisa mendeteksi keberadaan Musium Louvre tempat Jacques Sauniere, Musium Jeu de Paume tempat Jean Chaffee, Badan Intelelijen Prancis tempat Michel Breton, perpustakaan Mitterrand tempat pengarsip senior Edouard Desrochers dan kepala penasehat konstitusional tempat Colbert sostaque yang semuanya mati terbunuh dalam waktu bersamaan.
     Dengan kepintaran Tebing yang bisa mengelabuhi dan menyuap para petugas bandara Biggin Hill, akhirnya mereka lolos dengan selamat kemudian melanjutkan perjalanannya menuju gereja kuil tua untuk mencari makam kesatria untuk membuka cryptek kedua itu. Setibanya di gereja tua mereka tidak menemukan apa-apa makam yang dimaksud dalam kata kunci itu, malahan mereka di kejutkan dengan kehadiran silas dan Remy yang menodongkan pistolnya kearah Sophie dan Tebing untuk meminta Cryptex kedua. Setelah Silas dan remy berhasil mengambil Cryptex itu, mereka menyandra Teabing dan pergi mengantarkan Silas ke tempat tinggal Opus Dei Kemudian Remy pergi dengan limusinnya menuju Taman St. James’s. Di taman itulah semua rahasia identitas terbongkar. Ternyata yang selama ini di anggap sebagai Maha guru yang memperalat Uskup Aringosa dan Silas dalam misi pencarian batu kunci dan Holy Grail itu adalah Leigh Teabing sendiri. Karena takut identitasnya diketahui silas, Teabing menyuruh Remy mengantarkan Silas ke tempat Opus Dei di london. Setelah berhasil mengambil Cryptex dari tangan Remy kemudian Teabing membunuh Remy satu satunya saksi mata yang mengetahui misi dan identitas Teabing sebagai Maha Guru. Dengan menatap penuh kesenangan karena rencananya sebagian telah berhasil, Teabing keluar dari limusin memasuki biara Westminster London untuk mencari makam Isaac Newton.
      Setibanya Silas di Pusat Opus Dei London, Tiba-tiba polisi-polisi datang mengepung Silas yang berada di pusat Opus Dei. Ketika Silas baku tembak dengan para polisi, tiba-tiba dia menembak orang yang mencengkram bahunya dari belakang. Kemudian Silas ketakutan ketika melihat Uskup Aringosa roboh tertembak. Di perjalanan menuju rumah sakit Uskup menceritakan bahwa dia telah dihianati oleh orang yang mengaku sebagai Maha guru itu. Dengan penuh penyesalan, Silas berlutut tak sadarkan diri dan meninggal.
     Setelah lama mencari informasi-informasi tentang sebuah makam kesatria yang dimakamkan di London. Kemudian mereka pergi ke biara Westminster mengunjungi makam Isaac Newton untuk memecahkan petunjuk terakhir dalam menemukan Grail. Namun kedatangan mereka telah didahului oleh Teabing yang juga memiliki tujuan sama. Teabing sudah 10 menit mengamati makam itu secara mendetail, namun dia tidak berhasil menjawab arti rujukan kata kunci dari pualam Cryptex milik Sauniere yang ada ditangannya itu. Sambil menarik napas dalam-dalam kemudian Teabing memikirkan cara lain yaitu memanfaatka keahlian Langdon dan Sophie dalam memecahkan kata kunci teka-teki puisi Sauniere yang ada hubungannya dengan makam Newton. Kemudian Teabing menyimpan pesan untuk Landon dan Sophie untuk datang Chapterhouse. Setibanya di Chapter House, tiba-tiba Langdon dan Sophie terkejut ketika melihat Teabing yang di khawatirkannya berdiri menodongkan pistol kepada mereka berdua. Mereka merasa di hiyanati ketika Teabing menjelasakan semua rantai peristiwa yang sebenarnya, yakni ingin membuka kebenaran tentang dokumen-dokumen sangreal kepada seluruh dunia. dia juga menganggap Jacques Sounire dan ke empat senechaux-nya (orang-orang Penting di Perancis) telah berhianat dan mengecewakan Grail karena bisa di beli oleh pihak gereja yang menekannya untuk tidak menyebarkan kebenaran tentang sangreal. Disamping itu, ia juga menceritakan bagaimana ia telah dengan pandai melibatkan Opus dei dalam persekongkolan yang mengakibatkan kehancuran seluruh gereja dengan menghasut Uskup Aringosa yang sedang memiliki masalah dan di hantui rasa bingung/kepanikan karena Opus Dei harus melepaskan diri dari vatikan dan menetapkan diri sebagai organisasi Kristen sendiri. Kemudian Teabing yang mengenalkan dirinya sebagai maha Guru datang menawarkan kerjasama untuk menyibak tempat pemburuan Grain yang dapat memberikan kekuasaan yang sangat besar untuk menjatuhkan vatikan., demi misi itu, uskup dan Silas pengikutnya mematuhi apa yang di perintahkan Maha Guru untuk menjalankan semua rencananya termasuk membunuh Sauniere dan ketiga senechaux-nya yang telah memberikan petunjuk palsu.
Setelah menjelaskan semuanya secara rinci dan jelas, Teabing memberikan cryptex itu kepada Landon supaya dia mau bekerjasama dalam membuka cryptek. Dalam situasi terjepit saat menghadapi konfrontasi di bawah todongan senjata, Landon pergi membelakangi Teabing yang sedang menodongkan pistol kearah Sophie. Kemudian secara diam-diam landon membuka cryptek itu dan memasukan isinya kedalam jasnya., tiba-tiba tubuh Teabing bergerak secara naluri melepaskan pistolnya mengangkat dirinya kedepan menjatuhkan tongkatnya ketika dia hendak meraih Cryptex yang dilemparkan Landon kearah kuba. Saat dia sadar Teabing berguling menatap Langdon dan Sophie yang berdiri menodongkan pistol kepadanya. Tanpa di duga kemudian Bezu Face dan polisi London datang menangkap Teabing yang tergeletak tak berdaya diatas lantai.
     Saat Face keluar dari ruang introgasi, dia berpikir bahwa Teabing seorang sejarawan yang pintar dan cerdik, Teabing telah membuat rencana yang sangat teliti dalam pengaturannya sehingga dapat melindungi dirinya pada setiap dakwaannya. Sejarawan ini telah telah memperalat Vatikan dan Opus Dei. Pekerjaan kotornya telah dilaksanakan secara tidak sadar oleh seorang biarawan Fanatik yaitu Silas dan seorang Uskup yang putus asa yaitu Aringosa. Lebih cerdik lagi Teabing telah meletakan peralatan penyadapan di dalam kantor orang-orang yang sangat berpengaruh di Paris untuk mengetahui tentang Holy Grail, yang dilaksanakan semua tugas oleh pelayan setianya Remy yang juga merupakan satu-satunya orang yang tahu identitas Teabing yang sebenarnya namun sayang Remy telah meninggal karena dibunuh olehnya. Sebelum melanjutkan perjalanannya ke Paris, kapten Face pergi ke rumah sakit St.Maria untuk bertemu dan melihat keadaan Uskup Aringosa yang terbaring lemah tak berdaya. Dengan penuh penyesalan Uskup itu menceritakan keterlibatan Silas dalam pembunuhan Jacquise Sauniere, ketiga senecauxnya, dan seorang biarawati di Sain Sulpice. Dengan jelas ia juga menceritakan satu-persatu rangkaian peristiwa mengerikan yang harus dilakukan Uskup dan Silas atas perintah Gurunya itu (Teabing).
     perjalanan selanjutnya, Langdon dan Sophie pergi mengunjungi Kapel Rosslyn/ di Skotlandia. Setibanya di tempat itu, Tiba-tiba Langdon melihat ke ujung sanktuari yang terkenal dengan ukiran dengan simbol-simbol salib Kristen, bintang yahudi dan gambar asrologi, tumbuhan, sayuran, bintang lima sudut dan mawar. Mereka berdua masuk kedalam ruangan sanktuari disambut oleh seorang laki-laki muda sebagai pemandu di kapel itu. Sophie berdiri terpaku merasa tidak asing dengan tempat ini, Tiba-tiba memorinya masa kecilnya membayanginya, ia ingat ditempat ini Sophie pernah menunggu kakeknya yang sedang mengucapakn perpisahan kepada seseorang dibalik pintu dekat rumah batu. Kemudian Sophie keluar dari ruangan itu menuju rumah batu di sebelahnya. Melalui pintu perkasa rumah batu, Sophie bertemu dengan seorang perempun tua. Ternyata perempuan itu adalah neneknya Sophie/istri Sauniere yang identitasnya telah dirahasiakan dan dianggap telah mati bersama kecelakaan yang menimpa orangtuanya waktu Sophie kecil. Setelah mereka bertemu dan melepas rasa rindu, neneknya menjelaskan semua yang terjadi dan alasan kenapa mereka terpaksa berpisah itu semata untuk melindungi keamanan Sophie yang dianggap keturunan langsung maria Magdalena dan Yesus kristus. Disamping itu neneknya juga menjelaskan sejarah tentang Holy Grail yang sebenarnya dan dimana letak Grail berada.
     Setibanya di Paris, Langdon keluar dari Hotel Ritz berjalan menuju Louvre. Disanalah dia menemukan sesuatu yang penting dari bangunan pyramid Louvre. Matanya tertatih pada sebuah bangunan terkecil yang berhiaskan seni-seni terbaik dunia. Da Vinci dan Bottically. Diujung terowongan disebuah ruangan besar Louvre, Langdon dapat melihat yang bergantungan dari atas pyramid terbalik yang berkilauan berbentuk hurup V dan tepat dibawahnya ia juga melihat sebuah miniature pyramid yang menonjol keatas. Kedua pyramid tersebut saling menunjuk sejajar dengan sempurna. Kemudian Landon teringat kata-kata nenek Sophie tentang keberadaan Grail dan puisi Mahaguru/Sang kurator Jaques Sauniere. Ternyata pencarian Holy Grail adalah pencarian untuk berlutut di depan tulang belulang Maria Magdalena, sebuah perjalanan untuk berdoa pada kaki sang terbuang. kini Langdon berhasil mememecahkan pesan Sauniere dan berhasil menemukan Holy Grail yang sekarang dalam miniature pyramid ini. Sauniere telah mengembalikan Holy Grail ketempat semula yakni di Paris di dalam Lauvre. ***

Puisi untuk IBU

Ibu...
adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa

Ibu...
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam

Ibu...
adalah wanita yang penuh perhatian
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
bila aku kesepian

Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku

Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu

Ibu...
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku

Ibu...
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga

Ibu...
karena jasamu
tiada terbalas

Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu

Cerpen

Assalamu`alaikum Wr.Wb
disini saya akan ngeposting Cerpen, bagi anda yang membutuhkan cerpen Copas aja dari blog saya.
silahkan disimak.
sebelumnya saya megucapkan terima kasih atas kunjungan anda. semoga anda puas.

PELANTIKAN DI LINGGO ASRI (LA)
Oleh : Heru Nugroho




Pada Suatu hari SMP Negeri 1 Kajen akan mengadakan pelantikan, pelantikan tersebut adalah pelantikan kelas 8 dari penggalang rakit ke penggalang ramu. Untuk itu para anggota Dewan Penggalang (DP) Kelas 9 untuk ikut membatu jalanya pelantikan tersebut, Saya ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut .
            Pada hari Senin tanggal 08 Oktober 2012 waktu masih berada dikelas tiba tiba ada dimas masuk kedalam kelas sambil memanggil ku dan Efan “woi…Her dan fan njo reng Perpus untuk brefing Pelantikan Pramuka” lalu aku dan efan menjawab dengan kompak menjawab “ okeyh BOZ….sediluk”  Lalu kita bertiga menuju ke perpustakaan , ternyata di perpus sudah banyak yang lain, lalu pak Asri sebagai Pembina pramuka bekata  “ di enteni awet mau ko kesuwen ha…ha,…ha…. “ pak Gigih juga ikut-ikut berkata “ uwis…uwiz…lah mulai cepet brefinge” lalu Brefing untuk Pelantikan Pramuka pun dimulai.
Pembahasan pertama yaitu untuk lokasi tempat pelantikan, pada saat penentuan tempat perdebatan saangat seru, karena pak asri mengusulkan untuk pelantikan tersebut dilaksanakan di Bandungan, kemudian saya memberi instruksi pak “ labih baik pelantikanya di Linggo Asri (LA) saja” Hasan dan Fikri pun sepakat dengan pendapatku, lalu Anang dan Santi ikut member pendapat “bagaimnana kalo di dieng kan lebih banyak pemandanganya” pendapatnya Anang dan Santi mendapat dukungan dari Nabila dan Hasan, setelah mengalami perdebatan sengit akhirnya untuk lokasi pelantikan bertempat di Bandungan karena lebih banyak yang setuju dengan tempat tersebut.
Setlah selesai membahas tempat kita membahas waktu pelantikan, pak asri memberi usulan “gimana kalo hari minggu tanggal 14 Oktober 2012 dan  usulan tersebut disepakati oleh semuanya. “okeyh… tempat dan waktu sudah kita tentukan selanjutnya kita tentukan penanggung jawab tiap-tiap bagianya” kata pak Asri. Akhiranya pak gigih memilih Dimas Sri Winako Sebagai ketuanya, dan memilih wakilnya yaitu Anang Ainul Y. kamudian pak Asri menyerahkan pemilihan yang lain kepada ketua dan wakilnya.
Setelah Brefing Selesai pak Gigih langsung membuat suarat ijin untuk melaksanakan kegiatan Pelantikan di Bandungan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Setalah surat selasai dibuat kesokan harinya surat tersebut dikirim kepada Dinas Pendidikan dan Kebudyaan Kabupatern Pekalongan, lalu pada hari rabu tanggal 10 Oktober surat dari dinas akhirnya turun dan hasilnya nihil, artinya SMPn 1 Kajen tidak boleh melaksanakan Pelantikan di Bandungan karena terlalu jauh. Lalu akhirnya Pelantikan di pending karena pada tanggal 15-20 ada UTS .
Lalu setelah UTS selesai, Dewan Penggalang dan Pembina Pramuka rapat kembali untuk kedua kalinya.“ gimana ini ??.. Pelantikan untuk dilaksanakan di Bandungan tidak mendapat ijin dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan”  kata pak Asri, memulai pembicaraan. kemudian heksa bertanya ”kenapa Dinas tidak memberi ijin kepada kita untuk melaksanakan Pelantikan di Bandungan ??” pak asri lalu menyawab “Dinas tidak member ijin kita melaksanakan Pelantikan di Bandungan karena lokasinya terlalu jauh, itu yang menjadikan alasan mengapa kita tidak boleh melaksanakan Pelantikan di Bandungan.”                        “ouh gitu to” jawab heksa. Disitu Efan juga bertanya “Terus gimana Pelatikanya masih terus akan dijalankan atau gimana nie ??’ tanya efan. Pak Gigih menjawab “ya pelantikan akan terus dilaksanakan, namun untuk tempat kita akan berpindah ke tempat yang lebih dekat” jawab pak gigih.
Disitu aku mulai berfikir dimana ya tempat yang tepat untuk Pelantikan. lalu setelah berfikir sekejap aku member saran “Pelantikannya dilaksanakan di Lingo Asri (LA) saja gimana di sana kan lokasi enak seperti di Bandungan dan lokasinya juga dekat”. Lalu pendapatku juga mendapat dukungan dari teman-teman yang lain. Akhirnya untuk tempat Pelantikan dilaksanakan Linggo Asri (LA) di setujuai oleh pak Asri dan pak Gigih.
Setelah itu kita menentukan waktu yang tepat untuk melaksanakan pelantikan tersebut, kemudian Maulida memberi pendapat “pak gimana kalo pelantikanya dilaksanakan pada hari minggu tanggal 28 Oktober 2012 kan itu bertepatan dengan hari pahlawan” lalu rose dan teman-teman yang lain menyetujui pendapat itu, dan pak Asri pun menyetujuinya.
Lalu untuk pembahasan ke tiga kita menentukan struktur menurut bidang-bidangnya. Lalu Pandu memberi usulan ”gimana kalo  strukturnya kita sesuaikan yang kamarin aja gimana ??..” Pak Gigih menjawab “okeyh lah kalo begitu” sambil menanyakan struktur itu kepada dimas “ mas strukture sing biyen gex ono pora ??” dimas menjawasb “yo uwiz ilang to ya, wong uwiz suwe” pandu, fikri, dan eto berkata kompak “Oalah…Dimas…Dimas…” akhirnya kita menentukan kembali struktur penanggung jawab Pelantikan tiap tiap bagian-bagianya untuk ketua yaitu Dimas wakilnya Anang, lalu Bendaharanya Nabila dan Vivi, Seksi Upacaranya Pandu dan Fikri dan Efan, Seksi Keberishanya Ampan, Heksa, dan Mila Seksi Kegiatan yaitu Saya, Eto,fika dan rose, Seksi Perlengkapan Hasan, Asfiatika, Maulida, dan Nanda, Seksi Konsumsi yaitu Santi, Ayu dan Maurin dan untuk yang lain diharapkan untuk ikut membantu tiap-tiap bagian..
Keesokan Harinya pak Gigih mengirim kembali surat ijin kepada Dinas. Dan keesokan harinya pak Gigih berkata “Eh, Pelantikanya untuk dilaksanakn di Linggo Asri disetujui”  kemudian bu Endang menyuruh dimas untuk membuat surat ijin kepada orang tua wali murid kelas 8 “ mas, tolong buatkan surat ijin buat wali murid untuk Pelantikan besok sekalian dikasih tau pembayaran Pelantikan paling lambat pada tamnggal 27 oktober 2012 dan diserahkan kepada Nabila dan Vivi”. Dimas menjawab “ya bu”. Dan surat pun langsung jadi lalu langsung dibagikan oleh DP kepada siswa kelas 8 sekalian memberi pengarahan untuk Pelantiakn.
            Lalu pada hari Sabtu tanggal 27 Oktober 2012, saat saya dan efan masih nonton pemotongan hewan kurban tiba-tiba saya dipanggil untuk mengikuti brefing yang dilakakukan oleh pak Gigih dila lap atas “Her, fan njo reng dhuwor ono Brefing go sesuk”. Lalu aku akhirnya saya dan efan menuju ke atas lalu disitu kita membahas pembagian tugas tiap-tiap pos penjelajahan. Pak gigih menjelaskan “Pada saat penjelajahan di Lingo Asri kita membagi 6 pos yaitu: yang 1. Pos Makan 2. pos cinta tanah air, 3. pos keagamaan, 4. Pos kepramukaan, 5. Pos pesan berantai, dan pos yang ke-6 adalah pos Keberanian.
Dan disitu pak gigih membagi DP yang berjaga di tiap-tiap Posnya “siapa yang mau jaga dipos 1 ??.. dan hingga seterusnya dan aku pun berrjaga di pos 5 yaitu pos pesan berantai. lalu brefing selesai.
 Kemudian Dewan Penggalang disuruh mengumpulkan anak-anak kelas 8 untuk diberi pengarahan untuk besok hari minggu dan diberi tau barang-barang apa yang harus dibawa yaitu seperti disuruh membawa alat shalat, alat makan dan dsb. sekalian memberi penjelasan tipa-tiap posnya.  Satu stau penjaga pos menjelaskan apa yang akan dilaksanakan disana. Sampai akupun mejelaskan apa tugas yang akan dilaksanakan dipos 5. Setelah semua dijelaskan siswa kelas 8 dibubarkan kembali kelas kelas. Lalu para DP brefing lagi untuk menyiapaklan peralatan untuk taiap-tiap posnya stelah selsae kita dikasih tau pearalatan yang harus dibawa yaitu peralatn makan, dan peralatn ibadah dan pak Gigih ngasih tau bahwa besok hari minggu kalian harus berangkat jam 6 tepat harus sudah sampai sini.
            Lalu keesokan harinya pada hari minggu tanggal 28, oktober 2012  aku bangun jam 04:00 lalau langsung mengambil air wudhu untuk shalat shubuh, stelah shalat shubuh aku langsung mandi dan menyaiapkan peralatan yang harus dibawa, setelah selesai, tiba tiba mama masuk kamar dan bertamya bertanya “ gak makan dulu dek ??” lalu aku menjawab “ makan pagi udah disipkan sekolahan di lingo asri”. Mama menjawab “ouh ya udah”. Kemudian aku meminta papah untuk menganatar ku ke sekolahan, dan papahpun langsung berganti baju dan langsung mengantarku .
            Setelah sampai disekolahan ternyata masih sepi, setelah masuk disana terlihat pak Gigih udah stenbay didepan Perpus sambil ngomong “Her cepet dienteni awet mau ko ora mangkat-mangkat“ lalu berkata smbil berjalan menuju perpus “la kan sing penting tepat jam 6 to“ sesampainya di perpus ternyata cuman ada Dimas, pak Gigih dan Anang dan yang lain belum berangkat, aku menanyakan sama Dimas “mas,sing laine ning endi, eh emang kowe mau bengi sido turu nang kene ??” dimas menjawab “ iya kie during do mangkat, heeh mau bengi aku sido turu kene karo mbakar daging sing wingi” aku membalas “ wah enak kui sayang wingi aku arep mene tapi urak sido”
Kemudian  aku menyiapkan peralatan untuk nanti sambil ngombrol-ngobrol. Lalu kira-kira sekitar 5 menit kemudian Efan dateng, lalu Anang berkata “Fan suwe nemen kowe ko nembe mangkat” efan menjawab “aku ngenteni bapakku sing meh ngeterke kesuwen” lalu aku berkata “ouh” kemudian disusul mila, dan fika dateng, dan 10menit kemudian gina dan yang lain mulai berdatangan. Lalu kami mulai menyiapaka peralatan yang dibutuhkan tiap-tiap pos, setelah semua siap.
 Kemudian pak asri menyuruh para DP untuk mengumpulkan siswa kelas 8 untuk di apelkan sebentar “eh tolong anak-anak dikumpulkan cepat” kemudian kami denganserentak “siap boz” kemudian setelah semua siswa kelas 8 dikumpulakan pak Asri langsung mengambil alih beliau memmberi penjelasan untuk pelantikan tersebut setealah selesai pak Asri meminta bantuan para DP menhendel 1 regu 1 DP utnuk mengapsen para siswa kelas 8 dan menyuruh tiap-tiap regu untuk mendata anggotanya pada saat seperti itu pak Asri melihat beberapa regu yang menaruh bendera di tanah kemudian pak asri embentaknya “itu untuk pinru dimohon untuk tidak menaruh bendera ditanah / menyentuh tanah”  lalu kemudian para siswa langsung mengangkat bendera tersebut dengan benar
            Setelah semua siswa tiap-tiap regu didata, kita tinggal menunggu truck yang akan kita naiki dating , kemudian pak asri menyuruh dimas untuk kedepan  untuk melihat apakah truck sudah datang ”mas delok kono truck`e uwes teko durung “ dimas menjawab “okeyh boz” kemudian setelah 10 menit menunggu akhirnya dimas kembali ke lapangan ngasih kabar bahwa truck sudah dating “Pak, truck sudah dating”, sambil menyuruh aku dan Eto untuk mnegambil kursi untuk naik anak-anak ke dalam truck “her, tolong jupokne kursi go munggah reng truck” lalu aku mejawab “okey boz” lalu aku membawa kursi tersebut ke truck tersebut, kemudian aku kembali lagi membawa kursi lagi karena kurang, kemudian setelah oekyh pak Asri langsung memberangkatkan regu pertsma yaitu regu putri untuk masuk ke dalam truck terlebih dahulu, kamudian regu putra, setelah semua siswa masuk, para DP dan Pembina pramuka ceck dahulu apakah ada yang ketinggal gx ternyata udah komplit, lalu pak Asri bu Endang menyuruh para DP untuk masuk ke tiap-truck yang regu dipegang, setelah semua masuk aku milih duduk didepan baren pak Asri ” pak aku melu nang ngarep yo” jawab pak asri “ yo “
            Kamudian tepat jam 07:30 kita ceck out dari depan SMPn 1 kajen dan kita satu persatu truck mulai jalan dengan merayap menuju ke Lingo Asri (LA), posisis truck yang ku naiki berada di posisi ke 3, kemudian pak Asri bertanya keada ku “her DP yang ada di truck posisi pertama siapa“ lalu aku menjawab “kayaknya sih Rose” kemudian pak Asri menyuruhku “coba disms dia diposisi mana, kalo diposisi 1 sebelum masuk ke objek wisata Lingo Asri disuruh menunggu truck ke 3 gitu” lalu ku coba zmz Rose, setelah menunggu cukup lama ternyata sms ku gak terkirim karena gak ada sinyal “pak sms`ya gak kekirim, coz gak ada sinyal “pak Asri kemudian menjawab ”pantes urak dibales” sambil berkata kepada pak supir “mas cepet sitik ben bisa nang ngarep” kemudian pak sopir menjawab “okeyh pak“. Lalu perjalaan sekitar 30 menit akhirnya kita sampai di objek Lingo Asri kemudian sebelum kita masuk ke objek wisata tersebut pak asri meyuruh sopir untuk mrnjadi ke posisi didepan supaya kita masuk tanpa administrasi “mas selep ndisek ben nang ngarep” kemudian truck saya masuk di obek wisata Lingo Asri di posisi depan.
            Kemudian truck kita parkirkan dilahan parker atas, setelah berhenti kita semu turun, setelah turun semua pak Asri menyuruh aku, Pandu Fikri dan Efan untuk meyiapkan upacara pembukaan Pelantikan ”her, kri, nduk, fan tolong siapkan upacara pembukaan” aku menjawab “okeyh pak” setelah semua okeyh upacara pembukaan Pelantikan Pramuka dan sekaligus upacara memperingati hari Pahlawanpun siap dilaksanakan, kemudian pak Asri memilih Dimas, Gina, Heksa, dan Maulida disitu Dimas menjadi pemimimpin upacara, Gina sebagai pengibar bendera, Heksa sebagai pembawa teks sumpah pemuda, dan Maulida sebagai protocol.
            Maka pada 08:15 menit upacara dimulai upacara diikuti dengan hikmat disitu tidak hanya memperingati pelantikan pramuka namun disitu juga memperingati hari sumpah pemuda, disitu pak Asri sebagai inspektur upacara menjelaskan kegiatan untuk hati ini .
Setelah upacara pembukaan selesai pak Gigih menyuruh para DP untuk berangkat terlebih dahulu “eh ayo kita berangkat dahulu untuk makan, apabila sesudah makan langsung menuju pos masing-masing, kecuali yang bertugas di pos 5 harus distarter dulu” sambil bertanya siapa yang bertugas dipos 5 disitu aku langsung berkata “aku, Fikri dan Pandu” pak Gigih menjawab “yo kowe nang kene sek karo pak asri okyh” aku menjawab “okeyh” kemudian para DP yang lain dan pak Gigih mulai berangkat ke pos 1 untuk makan, lalu mereka berangkat.
 kemudian setelah berselang sekitar 15 menit pak asri bertanya sama pak Gigih menggunakan brick “kancil 1 gimana anak-anak yang makan udah selesai belum” pak Gigih menjawab “kancil 2 okeyh anak-anak udah mau berangkat nie” lalu pak asri menjawab “kancil 1 berarti anak-anak kelas 8 udah bisa kita berangkatakan yea” pak Gigih menjawab “kancil 2, okeyh anak-anak kelas 8 siap diberangkatkan”
lalu pak Asri menyuruh aku untuk menyiapkan anak-anak dibariskan dengan siap dan siapa yang siap langsung saja bisa diberangkatkan “her, anak-anak disiapkan dan yang sudah siap  bias langsung diberangkatklan” aku menjawab “okeyh bos” lalu dengan mengambil alih aku langsung menyiapkan dan memilih dari tiap-tiap regu yang udah rapi langsung saya berangkatkan. Kemudian sekitar setengah regu telah saya berangkatkan tiba-tiba pak Asri memberi kabar “kancil 2 giman Heru, Fikri, dan Pandu udah berangkat ke pos 1 untuk untuk mkana belum ??” pak asri menjawab “kancil 1, Heru dan kawan-kawan belum saya berangkatkan “pak Gigih membalas “Heru langsung saja diberangkatkan ke pos 1 karena ini saya sudah ada di lapangan BUKEM” lalu pak Asri menjwab “okeyh sebentar lagi”
lalu pak Asri menyuruh aku, Fikri, dan Pandu untuk menuju pos 1 untuk makan “Her cepet ke pos 1, makan“ aku menjawab “ la terus pak asri nang disini sama siapa“ pak asri menjawab “suruh saja guru yang ada disana untuk menjemput saya di sini” kamudian aku menjawab “ oekyh, la terus jalan untuk menuju ke pos 1 jalanya ke arah mana” kemudian pak asri menjelaskan “nie ke kNn terus lawan arah panah yang benar/kebalikanya” lalu aku menjawab “ouh“ lalau aku ,Fikri, dan Pandu langsung menuju ke pos 1 untuk makan.
 sesampainya disana aku melihat pak nefi dan langsung menyuruh pak nefi untuk mejemput pak asri “pak disiruh pak asri untuk menjemput dilapangan pembukaan yang tadi” lalu pak nefi menjawab “loh kox ditinggal” aku menjawab “kata pak Asri aku disuruh ke pos 1 dulu dan nanti guru suruh menjemput saya di didisi gitu” pak nefi menjawab “okeyh “
 sesampainya disana aku langsung disuruh pak noor untuk makan “her, makan cepet kie jupok piring, “ aku menjawab “yea pak” kemudian aku mengambil makan dan langsung makan, setelalah selesai makan tiba-tiba diluar pak asri memanggil aku dengan kencamng “her…her….” Kemudian aku keluar “ad apa pak” kemudian pak asri menjawab “kae uwis dienteni pak Gigih nang lapangan BUKEM” kemudian aku menjwab “yo.. kie makanya udah selesai tinggal berangkat” kemudian aku mengajak Pandu dengan bergegas “ kri, ndux njo cepet dewe uwis dienteni pak Gigih nang BUKEM” fikri & pandu menjawab “okeyh”
Kemudian  aku bergegas memakai sepatu dan sebelum aku berangkat aku meminta nomer’ya pak Gigih kepada pak Asri “pak aku minta nomernya pak Gigih” kemudiann pak Asri mengambil hpnya sambil membacakan “nie her, 085742xxxxxx” aku berkata “makasih pak” kemudian aku, Fikri dan Pandu langsung bergegas keluar dari objek wisata Lingo Asri untuk menuju BUKEM , kemudian aku berjalan keluar menuju BUKEM setelah deket BUKEM ternyata pak Gigih sudah ada disana ndux cepet “kata pak Gigih kemudian pandu menjawab “ya pak” kemudian kami segera menuju lap BUKEM disana sudah ada Irva dan Rohim kemudian aku bertanya kepada pak gigih “pak pos 5 dimana pak ??, disini pok ??” pak gigih menjawab “pos lima di atas bukit sana kita harus naik dulu“
 kamudian Fikri agak sedikit mengeluh “lah…jebul gek suwe to tak kiro nang kene hah…” kemudian kami disuruh mengikuti pak Gigih saja “ikuti saya saja” kemudian kami mulai mngikuti pak gigih ditengah-tengah perjalanan aku bertanya kepada pak Gigih “pak masih jauh gx ??” pak gigih menjawab “yo kiro-kiro gek setengah perjalanan” lalu Pandu mengeluh “pak adohe” pak Gigih tidak menjawab apa-pa hanya terus berjalan dan ditengah-tengah perjalanan aku melihat laba-laba yang cukup besar kira-kira setelapak tangan saya “pak ono laba-laba gede tenan iki” pak Gigih menjawab “cekel to dipelihara nang umah” lalu aku dengan agak sedikit takut aku langsung lari sambil berkata “kri awas ono laba-laba gede banget”  fikti bertanya “ndi her laba-labane“ aku menjawab kui nang ngarepmu, Fikri sambil berlari “hi..laba-labane gede nemen”
kamudian kami melanjutkan perjalanan kami ke pos 5 utnuk menuju ke pos kami didalam perjalanan selalu terpeleset apalagi Fikri itu yang sering sekali terjatuh “sruk….her tolong her” fikri meminta bantuan lalu aku dengan cepat membantu fikri kemudian kami berlanjut berjalan hingga sampai ke pos 5 setelah sampai pak sana pak gigih menyuruh pandu dan fikri untuk tetap berada dipos itu saja jangan berpindah-pindah, kamudian pak Gigih mengajakku untk jalan kembali untuk ketempat pemberi tanda anak-anak harus berjalan menuju ke atas, disitu kami menunggu anak-anak kelas 8 disitu anak-anak menyebrang jalan dulu baru naik ke atas bukit.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya regu satu datang juga, “quick… quick…. quick…. lewat sampinr gapura” kata aku kemudian regu pertama pun mulai naik ke atas disitu kejadian yang paling seru yaitu anak-anak kelas 8 banyak yang terjatuh namun saya dan pak Gigih disitu hanya memberi support tidak membantu, sehingga mereka diajarai untuk berani,disitu tiap-tiap regu pasti ada yang tidak bisa memanjat dan harus menunggu beberapa menit baru bisa“ha…ha…ha… ayo cepat naik” kata aku, kemudian setelah beberapa regu naik disitu iya berhenti diatas “kak, pos 5 dimana ka, kox disini sepi” kemudian aku menjawab “pos 5 ada di atas lagi” adik kelas mengeluh “huh,,udah capex-capex naik eh masih jauh,
kemudian mas Arif dan mas Darus datang kesitu disitu aku langsung minjem kamera yang dipegang mas darus untuk memofoto anak-anak yang terjatuh, “mas ngampil kamera ne go moto-moto jah…jah.. sing tiboh” mas darus menjawab “kie“ sambil ngasih kan sama saya disitu aka langsung memfoto anak-anak yang jatuh.  Akhirnya setelah kira-kira 10 regu naik akhirnya aku menuju ke pos 5 sambil menyuruh mas Darus dan mas Arif untuk tetap disitu untuk membantu anak-anak untuk naik, dan aku mulai berjalan menuju pos 5.
disitu aku melihat ternyata Pandu dan Fikri tidak membuka 2 bagian dia disitu bergabung, jadi aku langsung mamarahi pandu “ndux kenopo rx gawe loro bagian kox malah gabung” Pandu menjawab “ la tulisane mung siji“ aku menjawab “la kan bias gentian gx kayak gini semprawut“ dengan cepat aku langsung mengambil alih anak-anak yang masih duduk-duduk disitu untuk langsung baris “ayo, yang masih duduk langsung baris kesini“ lalu anak-anak langsung berbaris disini adalah pos pesan berantai jadi saya menuyuruh pintru untuk kedepan menghafalkan kalimat yang saya berikan yang cukup sulit.
Kemudian regu yang pertama baris dan disiapkan dan pinrunya saya suruh kedepan“pintrunya bis akedepan” kemudian aku langsung ngasih kalimatnya dan saya suruh hafalkan kalau sudah hafal langsung kembali kerbarisan untuk memberi kalimat itu kepada teman disampingnya dengan dibisiki sampai ke teman terakhir setelah selesai ternyata kalimat yang dikatakan oleh yang terakhir ternyata salah lalu aku meminta samping nya juga salah dan hanya yang benar cuman 4 jadi nilainya cuman 4.
 setelah selesai regu selanjutnya langsung menuju ke pos 6 dan hingga regu terkhir dan pak Gigih tiba-tiba datang dan menyuruh untuk regu terakhir untuk membersihkan lokasi terlebih dahulu “untuk regu yang terakhir bersihkan lokasi tempat pos ini terlebih dahulu“ mereka agak sedikit mengeluh “lah pak la kox curang” pak gigih menjawab “resiko ha…ha…ha….”
Setelah selesai kami semua yang berada di pos 5 melanjutkan menuju lapangan BUKEM untuk beristirahat sebentar untuk shalat dzuhur setelah shalat sambil ngombrol sama DP yang lain tentang pos’ya masing-masing, setelah berirsirahat sekitar 30 kemudian pak asri mengadakan acara dadakan yaitu ADVENTUR/petualanagan “Mari kita berpetualangan di objek Linggo Asri ini sambil dibina oleh mas-mas ini” anak-anak pada seneng bangat “yes…yes… petualangan” lalu pak Asri menyuruh “heksa, eto, dan dimas untuk mengawal anak-anak putri dan DP yang lain berada dibagian belakamg”
Kemudian kami mulai berjalan lalu aku mengabadikan perjalanan dengan memvidio perjalanan tersebut, disitu kami berjalanan kira-kira sekitar 3 km meter yang jalanannya naik turun lalu setelah ditengah-tengah perjalanan kita beristirahat ditu kita melepas lelah sambil bercanda-canda “mas nggowone tongkat terus ngaggo koco moto mengko li koyo tukang pijet“ kata aku, dimas mung ngguyu ngakak “ha…ha……ha,…..” kemudian kita melanjutkan perjalanan kembali kembali ke BUKEM.
sesampainya disana kita langsung disuruh makan namun disitu kita tidak langsung makan soalnya menunggu anak-anak kelas 8 sambil mengobrol terlebih dahulu dahulu setelah selesai giliran para DP yang makan tapi anak-anak banyak yang gak bawa piring lalu bu Endang berkata “udah pake piring ini aja, udah beruan makan” lalu kami mulai mengambil makanan satu persatu dan memakanya dengan nikmat.
waktu menujukkan pukul 14:00 pak Asri langsung aja mengadakan upacara penutupan sekalian melantik para adex-adex kelas sebagai penggalang ramu disitu pak Asri memilih petugas yang sama kayak tadi dan disitu maulida kehilangan map yang sebagai protocol dan ternyata hilang dan aku mulai inget tadi kan dibawa pandu waktu di lapangan atas “pak mau aku weruh digowo pandu pas nang lapangan atas, ndux map’e nandi ??”
pandu menjwab “ map’e yo neng watu sing mau” aku menjawab “ouhalah jupox mono karo mas darus” kemudian pandu dibonceng mas darus menuju ke lapangan tadi untuk mengambil map yang tadi.
 Setelah diambil upacara pun dimulai dengan hikmat dan anak-anak kelas 8 pun dilantik menjadi penggalang ramu, setelah selesai upacara kita tidak langsung pulang karena truck yang akan kita naiki kurang 1, kemudian kita menunggu sambil main games sampai jam 14:45 dan akhirnya truck pun datang dan kita langsung pulang dengan membawa Suasana senang, kemudian kita naik ke truck satu persatu “ayo naik ke truck satu persatu” kata aku setelah semuanya naik kita mulai berangkat untuk kembali ke SMPn 1 kajen.
Akhirnya kita sampai disana jam 15:15 dan anak-anak kelas 8 tidak langsung dipulangkan kata pak Asri “ayo kita apel dahulu” kemudian anak-anak kelas 8 kita bariskan dan apel pun langsung dimulai disitu pak Asri menyuruh agar pramuka kelas 8 tetap berangkat “saya berharap agar kalian tetap berangkat pada tiap-tiap pertemuan pramuka” kata pak Asri, anak-anak pun berserdia berangkat pramuka rutin, setelah selesai anak-ank kelas 8 dibubarkan untuk pulang kerumah dan sekarang giliran DP brefing denga keberhasilan pelantikan ini kata pak Asri “terima kasih kepada para DP yang telah bekerja dengan semangat“ dan bla…bla…bla dan akhirnya para DP dipulangkan namun saya, ampan, dan dimas tidak langsung pulang karena kita sempetin hotspotan sebentar setelah kira kira waktu jam 16:00 saya baru pulang dengan membawa suasana senang.

------------II----------